Sabtu, 29 Agustus 2015

Berau Berselimut Kabut Asap

Kurang lebih 1 minggu, Berau kota sanggam berselimut kabut asap. Suara sirine pemadam seringkali terdengar. Namun beberapa hari ini tak terdengar namun kabut semakin merajalela.

Malam ini, bulan pun tak seindah biasanya. Tampak kemerahan yang sesaat tertutupi awan.
Saya yang berada di kota Tanjung Redeb hanya merasakan dampak kabut asap. Di pagi hari, kabut menyelimuti kota, siang hingga sore mentari memancarkan warna jingga kemerahan yang menyakitkan mata memandang sekitar, belum lagi asap yang menyengat hidung dan membuat mata perih. Abu hasil pembakaran acap kali jatuh hingga kota.

Bagaimana dengan saudara - saudara saya di desa yang rumahnya di kelilingi oleh hutan ?.
Mereka lebih gelisah di bandingkan saya.
Tiap tahun fenomena ini terjadi. Bahkan tahun ini lebih parah dari tahun - tahun sebelumnya. 
Mengapa ?

Berau yang memiliki banyak sungai, yang pastinya memiliki banyak tampungan air. Kenapa, saat kebakaran lahan sulit untuk dipadamkan. Apa tidak ada unit pemadam serta perangkat lainnya ?

Banyak pertanyaan yang terhubung dengan fenomena ini namun pertanyaan sederhana. Mengapa tiap tahun semakin parah kebakaran hutan terjadi ?. Saya tidak ingin mendakwa siapapun karena dalam kondisi seperti ini bukan saatnya untuk mencari siapa yang benar dan siapa yang salah. Waktu sekarang adalah waktunya warga kabupaten berau siaga 1. Bukan saat terjadi, seharusnya sebelum terjadi sudah diantisipasi.

OK... sekarang sudah terjadi. Terus bagaimana ? Apa didiamkan saja ?
Pemerintah kabupaten berau memiliki perangkat pemadam kebakaran bahkan unit / bagian penanggulangan bencana alam. Mereka difasilitasi unit - unit penanggulangan kebakaran. Apakah mereka hanya difungsikan untuk penanggulangan kebakaran di sektor kota saja ?. Bagaimana dengan fenomena kebakaran lahan alami ini dikarenakan kemarau panjang ?
Seharusnya, mereka turut andil dalam pasukan barisan depan.
Terus yang lain ngapain ?
Ya... barisan belakang, jangan diam dan menonton saja.

Saat ini bukan hanya sekedar batasan pekerjaan yang dituntut namun nilai moral dan kemanusiaan yang diharapkan ditambah rencana yang matang.

Kekurangan dalam suatu perangkat pastilah ada namun jangan dijadikan hal itu sebagai penghalang dalam melaksanakan tugas mulia ini.
Berbagi saran dan pendapat adalah hal terbaik sebagai alternatif hari ini dan esok.
Berangkat dari pengalaman dan pengamatan fenomena tahunan, saya memberi alternatif yang mungkin dapat dilaksanakan.
Apa yang dimiliki Berau ?
  • Berau yang kaya dengan sumber daya alam tidak dapat diperbaharui seperti batubara menjadikan kota ini penuh oleh perusahan tambang batubara. Perusahaan ini pastilah memiliki perangkat atau department yang biasa disebut HSE (Health, Safety and Environment). Divisi Safety biasanya membawahi perangkat yang namanya "Emergency Reponder" salah satunya adalah Fire Rescue. Otomatis mereka memiliki fasilitas pemadam serta pengetahuan dalam pemadaman kebakaran.
  • Berau yang memiliki 2 sungai besar yaitu sungai kelay dan sungai segah yang secara letak mengapit kabupaten berau. Sungai - sungai ini memiliki anakan sungai yang biasa melintasi beberapa kampung. Yang secara akal, sumber pemadaman api mudah di dapat.
Apa yang tidak dimiliki Berau ?
  • Berdasarkan pengalaman saat terjadi kebakaran di kota Tanjung Redeb. Seluruh unit pemadam Kabupaten Berau beserta beberapa unit bantuan dari perusahaan datang untuk melakukan pemadaman. Pemadaman berlangsung agak lamban dikarenakan di kota Tanjung Redeb hanya memiliki 1 outlet pengisian tangki pemadam yang bertempat di HO PT. Berau Coal. Jadi, Berau kekurangan sarana / tempat untuk pengisian tangki pemadam.
  • Saat terjadi kebakaran, tak jarang pemadam kebakaran seperti polisi di film India (datang belakangan). Bukan karena pemadam lambat namun warga Berau kurang respon dalam informasi kebakaran. Ditambah lagi, saat kebakaran banyak warga datang bukan untuk menolong malah untuk foto - foto yang hasilnya menghambat pemadam dalam memadamkan kebakaran.
  • Saat kemarau, masih saja ada warga yang senangnya bersih - bersih pekarangan rumah disambil acara bakar - bakaran sampah.
  • Unit pemadam Kabupaten Berau sih ada, namun saat kebakaran dalam jumlah besar seringkali kewalahan harus bolak - balik outlet dikarenakan unit pemadam kebakaran masih berukuran kecil.
Dari kelebihan dan kekurangan Berau di atas, apakah ada alternatif yang bisa disimpulkan.
  1. Pemerintah kabupaten Berau yang secara tanggung jawabnya di bawah oleh Dinas Pemadam Kebakaran wajib merangkul seluruh perusahaan sekitar yang memiliki fasilitas pemadam kebakaran. Jadikan perusahaan sebagai mitra dalam penanggulangan kebakaran. Rencanakan secara blocking area pemadaman yang dikoordinir langsung oleh Pemerintah Kabupaten Berau. Kegiatan ini diwajibkan bagi perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten Berau.
  2. Buat beberapa outlet di sekitar luar kota Tanjung Redeb sebagai outlet pengisian tangki pemadam kebakaran. Contoh di sepanjang jalur menuju arah labanan, berbaris beberapa perusahaan tambang yang kegiatannya dekat dengan akses jalan lintas Berau - Samarinda. Kenapa tidak, perusahaan ambil andil dalam hal ini. Membuat outlet pengisian tangki pemadam kebakaran yang bersifat permanen. Darimana air di dapat. Dari area tambang yang mine out, yang dari segi kelola merupakan area yang ditinggalkan dan akan diperuntukkan sebagai area tampungan air hujan. Sebagai catatan, air di area mine out adalah air yang dikelola secara baik dan berdasarkan BML hingga area ini diserahkan kembali ke pemerintah (Progress ke depan pasca tambang).
  3. Lanjutan point 2, untuk penanggulangan sekarang, fungsikan outlet perusahaan terdekat dari lokasi kebakaran. 75% Perusahaan memiliki outlet pengisian tangki penyiraman yang bersumber dari air sungai.
  4. Gencar donk untuk memasyarakatkan budaya bebas asap. Seperti gerakan menimbun sampah organik dan mendaur ulang sampah non organik.
  5. Mungkin untuk 1 ini sulit untuk dilarang yaitu membakar lahan untuk kegiatan ladang. Untuk hal ini cukup di awasi secara bijak, warga yang hendak berladang diberikan pengetahuan dalam pengendalian kebakaran yang berlebih saat kegiatan pembukaan ladang.
  6. Jangan segan untuk mensosialisasikan nomor darurat sekitar apabila terjadi kebakaran. Ya.... jika point 1 sudah terlaksana baik sistem dan koordinasinya, tidak perlu daerah labanan menghubungi pemadam kota. Cukup Team Fire Rescue perusahaan gabungan yang telah ditunjuk pemerintah untuk melaksanakannya.
  7. Pemerintah Kabupaten Berau, setiap tahunnya wajib recheck peralatan pemadam khususnya fasilitas tangki pemadam seharusnya ada yang berkapasitas besar untuk penanggulangan kebakaran dalam jumlah banyak.
  8. Pemerintah Kabupaten Berau, wajib refresh Team Fire Rescue gabungan setiap tahunnya. Jangan ada kebakaran baru deh latihan.
Sekarang apa yang harus kita lakukan sebagai warga Berau :
  • Kurangi aktivitas di luaran
  • Gunakan masker bila bepergian dan lebih banyak di luar ruangan
  • Jangan enggan menyalakan lampu kendaraan saat bepergian.
  • Jangan membakar sampah saat bersih - bersih pekarang rumah atau sekitar rumah, cukup dipilah. Organik dapat ditimbun. Non organik dapat didaur ulang atau dibawa ke TPS
  • Yuk catat nomor darurat. Simpan di handphone kita masing - masing. Bahkan jika perlu kita hafal dengan nomor darurat seperti kita hafal nomor kekasih, cek pulsa, paket telpon / sms.
  • Yang sederhana, jangan enggan mengingatkan teman, keluarga, tetangga kita tentang hal di atas. Karena menyerukan hal ini merupakan suatu tindakan kebaikan untuk saling mengingatkan.
Jadikan semuanya adalah kebiasaan yang baik. Saling menjaga itu lebih baik daripada saling menuding dan menunjuk siapa yang salah. Jika hal ini berjalan dengan baik dan tingkat kepedulian warga juga pemerintah kabupaten Berau meningkat. Saya yakin, tidak ada lagi malam yang kita lewati dengan bulan kemerahan seperti malam ini.
Bulan Kemerahan di Langit Berau
Salam sayang dan banggaku untuk Berau kota Sanggam.
Seindah semboyanmu maka indahkah hati kami untuk menjagamu.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar